Translate
Jumat, 27 Desember 2013
SOSSIS
Sudah kuduga, ini hal yang paling menyebalkan. Huuhh,, kenapa harus disuruh bareng cowok rese ini. Cowo sok yang merasa paling hebat, sok akrab, sok keren, sok manis, sok pintar, sok segalanya deh,, merasa paling baik, dia kira tampang lucunya itu bisa menggugahku dan membuatku simpati padanya? Tidak,,!! upss,,
“Hehhh,, dorongnya yang semangat dong..!”teriaknya mengagetkanku
“yeee,, mau semangat kayak mana lagi??, kamu tuh, narik nya yang semangat” aku tak mau kalah, ya iyalah, dia cowok tenaganya berkali lipat dari tenaga cewek, lalu kenapa harus nyuruh aku mendorong gerobak kalau dia sendiri punya tubuh atletis untuk menariknya.
“Semangat kayak mana...., eh, dari tadi tu aku narik gerobak ini sendirian tau, kamu di belakang itu cuma megangi gerobaknya aja terus ikut jalan di belakang, capek tau,,” omelnya
“Hai Badai halilintar!, tuh, lihat otot kamu itu, gak malu apa narik gerobak aja harus bergantung sama cewek kurus kayak aku??, huh,, memalukan”
“eh, sembarangan nyebut nama orang,,, badai utara bukann badai halilintar! Tau kan kalau pengorbanan nama ini besar, orang tua aku harus_”
“Menyembelih 2 ekor kambing kan?, hah, aku tau... ini yang ke hmm 47 kalinya kamu ngomong kayak gitu”
“iya, dan yang ke 47 kalinya kamu panggil aku dengan nama yang gak aku suka”
“iczz,, terserah aku dong, aku yang punya mulut”
“dan aku yang punya nama!”
“ya udah jangan sewot, kalau gak mau di katai badai halilintar makanya jangan suka buat jengkel dan marah-marah kayak mami-mami. Ngeselin tau gak??” kataku meninggalkannya.
“heehhh,, cungkriing!!” teriaknya
“apa kamu bilang??”kataku berbalik
“nggak, nggak ada siaran ulang” katanya menarik gerobak itu “cepat bantu dorong”
“ogahh!!, aku gak suka ya kamu ngatai aku cungkring!!, kamu itu menyebalkan tau gak!” kataku meninggalkannya.
“eh,, aduhh nih anak,, eiii,,, jangan pergi, ayo bantu aku!, heiii,,, segitu aja ngambek!!” teriaknya. Masa bodoh.. “hhh,,, terlalu dimasuk kehati”
Semua ini sejak dua minggu yang lalu. Sejak saat pertama aku bertemu dengan cowok itu yang punya nama aneh Badai Utara juga sifat anehnya di Persiapan pernikahan Kakak Sepupuku. Dia adik teman Calon suaminya kakak sepupuku. Semula aku menganggap cowok itu pasti menyenangkan, tapi beda sekali dengan yang aku fikirkan, dia bukan cowok cool seperti kak fandy Ketua BEM di kampusku. Bukan cowok romantis kayak kak Igo yang di sukai semua cewek di kampus itu (ya meskipun cap playboynya di akui lulus uji kompetensi playboy cap kucing). Tidak alim dan baik hati seperti Kak Abi tetangga sebelah rumah. Tak gentleman seperti Kak Ali. Pokoknya dia cowok aneh yang baru pertama kali ini aku temukan,, haaah,, mungkin dari planet Mars kalii. Kalau gak karna permintaan kak Wulan aku gak bakal urus ini, aku gak bakal mikir kenapa ada cowok aneh seperti dia. Tapi,, sejak keputusan rapat Panitia persiapan pernikahan kak wulan. Aku jadi ribet, dan selalu emosi
sekarang contohnya saat kami harus membawa piring pinjaman milik Kelurahan untuk persiapan pernikahan 2 hari lagi.Piring dan perkakas lain yang di pinjam itu sebenarnya adalah milik bersama. Jika ada masyarakat di kelurahan itu yang ingin mengadakan hajatan bisa memakainya. Dan lagi-lagi aku harus membawa nya bersama cowok menyebalkan itu si badai halilintar.
haaaaaa.... aku benciiiii !!
@@@
“Heh,, jangan termenung,,,” badai halilintar menghampiriku yang duduk di Tepi dermaga.
Aku menatapnya sinis, mau apa lagi dia? “bukan urusanmu”
“ya,, ya,, aku tau” jawabnya. Tapi mengapa ia memilih duduk di sampingku. Aku meliriknya. Ia sedang asyik menikmati Sossis sambil menikmati pemandangan lautan lepas dan kapal-kapal yang berlalu-lalang di sana. Melihatnya memakan sossis itu membuatku eneg,, hueek, aku rasanya ingin muntah.
“Heh,, kenapa? Kamu menatapku makan ya? Apa selama ini tidak pernah melihat orang makan?” tanyanya menatapku.
“Tidak, sembarangan saja bicara!” katakku berdiri dan beranjak pergi.
“heeh,, “katanya. Aku meliriknya tapi melanjutkan langkahku.
“Aduuuhhh “ seenaknya saja ia menarik lengan jaketku, kelewatan! “bisa tidak ka_”
“Heeeeh... aku mau bicara, duduk dulu” katanya. Aku menurut
“Bicaralahsetelah itu aku akan pergi, aku malas sekali berada di dekatmu yang membuatku selalu kesal dan emosi”
“cewek cerewet”
“apa?”
“hehe nggak,,, hmm..”ia diam,,, di makannya lagi sossis itu. Euuu aku mual melihatnya.
“ayo cepat” kata ku tak sabaran
“maaf soal tadi” katanya dengan nada enteng. Sepertinya mudah sekali kata-kata itu terlontar dari mulutnya yang terisi daging ayam olahan itu.”aku tau sejak beberapa hari terakhir kamu jengkel dan tidak suka denganku. Yaa, penilaian orangkan berbeda-beda” katanya menatapku. Ia tersenyum. Ternyata dia bisa juga bicara baik-baik,, kalau begini aku gak bakal stres dan jengkel padanya. Dan aku cuma mau bilang jangan panggil aku Badai halilintar karena aku gak suka. Ngerti ! Kalau kamu masih tetap memanggil aku dengan sebutan itu maka jangan marah bila aku memanggilmu cungkring” ancamnya. Hhuuuh ,, balik lagi ke awal, baiknya sebentar saja.
“gak adil tau gak??, asal kamu tau yah aku ini gak cungkring, cungkring itu kayak kak ozan. Asal kamu tau ya kenapa aku gak suka sama kamu, kamu itu egois, gak gentle sebagai cowok, gak bersahabat, gak mau ngalah sama cewek, gak pengertian, aku yakin gak ada cewek yang dekat sama kamu!” kataku marah. Tapi ia malah tertawa..
“memang aku minta koment tentang pendapat kamu ke aku?” tanyanya. Huuh cowok ini menyebalkannnn!!!
“kamu_!” kataku geram. Tiba- tiba saja ia mengulurkan tangannya ke arahku. Bukan untuk meminta maaf tapi
“Sossis?” tanyanya. Aku melihat dua sossis di tangannya. “tenang, ini sossis siap makan, halal” sambungnya.
“lalu apa untungnya bagi aku??”tanyaku geram “apa enaknya makan sossis tok seperti tu, eneg tau,, bikin mual”
“untungnya?, ya banyak lah,, membuat yang cungkring jadi berisi bisa”katanya tersenyum licik..
aku benar-benar habis kesabaran dengannya. “aku benci sossis,, jangan pernah tawari aku sossis!!” kataku menangis meniggalkannya.
@@@
Di pesta pernikahan kak Wulan dan Kak Galih.
“heh,, masih ngambek ya?” tanyanya duduk disampingku.
“bukan urusanmu” kataku sinis,, ia tersenyum
“ada apasih dengan sossis? Kenapa harus nangis hanya karena sossis?” tanyanya..
“ini bukan urusanmu” kataku meninggalkannya yang tersenyum dengan niat yang entah apa di dalam otaknya itu.
Sossis terus di omongin. Dasar cowok maniak daging. Euuu... aku benci mengingatnya yang sedang memakan sossis.
Setelah acara pernikahan ini selesai aku akan segera mengepak tas ku langsung pulang meninggalkan tempat ini. Aku benar-benar merasa di neraka di hari kebahagiaan kakak sepupuku sendiri. Semua itu karena si badai halilintar si maniak daging. Setelah itu aku akan bahagia kembali kekehidupan awalku tanpa cowok seperti dia dan takkan bertemu dengannya lagi. Jambi batam cukup jauh untuk bisa membuat kami bertemu lagi.
“untuk King kali ini kita punya pria tampan dan keren dari Batam,, ayo siapa??” kata Mc membuat suasana berubah menegangkan. Ada 5 kandidat pemuda dari batam. Pertama, adik nya kak galih, Muklis. Kedua, temannya kak Galih, kak Afdal. Ketiga, kak awan kakaknya si badai halilintar,. Keempat, Bang Tio. Kelima, badai Halilintar.
“Ayo naik ke atas panggung untuk badai utara” kata mc mengagetkan semua orang. Imposible,, cowok kayak gitu dibilang tampan dan keren?. Masih lumayan kakaknya ataupun Muklis. Semua bertepuk tangan menatapi cowok itu engan senyum kagum mereka. Tampak disana kak afdal menarik cowok itu untuk segera berdiri dan menaiki panggung. Sementara ia tersenyum sombong. Uuuhh,, aku benci melihatnya..!. dia lagi-lagi merusak acara yang dinanti-nati kaum remaja isini dengan menjadi king nya. Lebih baik aku pergi dari sini..
“Ya, badai ini adlah mahasiswa semester 5 di Universitas Internasional Batam. Usianya 23 tahun, masih muda dan berbakat” puji Mc. “untuk Queennya kita punya wanita manis dan pintar dari Jambi, Ayo tebak..” katanya lagi..
“Nana..!” teriak beberapa orang
“zahra..!”
“Farida.!”
“fahira..!”
Siapa lagi tuh pake nyebut nama aku?. Udah, kasih si zahra sana..
“fahira !!”panggil Mc “ayo Fahira dimana?” tanyanya semua orang sibuk mencari fahira.
“Fahira, kamu di panggil tuh” Mak Limah menyapa ku yang duduk di dapur.
“mak limah salah dengar, itu bukan fahira,, tapi zahira” kataku menutupi. Sambil menikmati ayam goreng.
“heh, fahira, kau terpilih sebagai Queen nak” kata bibi lia. “cepat keluar” perintahnya.
“malass bi, fahira gak mau jadi queen. Apalagi kingnya badai halilintar.”
“pemuda itu bagus, tampan, pintar”kata mak limah “ayo keluar..” tarik mak limah keluar.
“nah, itu fahira..” kata Mc.. “ayo fahira, badai bisa menjemput?” tanya Mc pada badai yang masih berdiri tak jauh dari tempatnya duduk. Sebelum si badai halilintar menjemput lebih baik aku duluan saja. Buru-buru aku naik keatas panggung dengan seulas senyum yang di buat-buat. Si badai menatapku dengan senyumnya. Ia berdiri di sampingku.
“Jangan kamu fikir aku senang aku menjadi queen denganmu” bisikku
“aku gak berharap kamu senang” jawabnya. “kenapa harus pasang wajah seperti itu bila bertemu denganku?, segitunyakah hanya gara-gara sossis?”
“ehh,, king dan queen kita ngobrol pribadi nih..” kata mc hingga membuat aku manjauh beberapa langkah sementara mereka menertawai kami senang.
Cepatlah berjalannya waktu...
@@@
ini terpaksa,, biarlah untuk yang terakhir kalinya. Meskipun agak kesal karena lagi-lagi keluarga mereka berusaha mendekatkan aku dengan badai dengan meminta badai untuk mengantarku ke pelabuhan.
“kenapa lagi kamu tidak pulang?” tanyaku setibanya di pelabuhan.
“ya, kalau aku masih mau disini kenapa?” tanyanya menatapku.
“terserahlah”kataku duduk di dermaga itu menunggu keberangkatan kapal feri yang akan membawaku tiba di ka. Tungkal. Ia duduk di sampingku menatap lautan lepas.
“Heh, masih marah ya padaku?” tanyanya akku tak mempedulikannya.ia menatapku lalu memutar arah duduknya ke arahkku. “apa kau menangis itu karena aku?” tanyanya lagi. “apa karena aku menawarkan sossis itu?” tanyanya. Aku tak mempedulikannya. “Dengar tidak cungkring?” tanyanya lagi
aku menatapnya “aku tidak suka dipanggil cungkring !!!” teriakku marah.
Ia kaget, namun akhirnya tertawa “heyy,, i just kidding, bercanda” katanya.
“bercanda seperti itu? Hah??, aku punya nama Fahira. Bukan cungkring. Kamu sadar gak kalau dua hari terakhir aku gak pernah lagi memanggil kamu badai halilintar. Tapi kamu masih saja mengatai aku seperti itu. Kamu itu kekanakan tau gak?, aku gak suka sama sifat dan tingkah kamu yang menyebalkan itu”.
“Aku bilang aku bercanda, segitu saja sudah membuatmu menangis,, cengeng sekali!” katanya.
“kamu bisa gak ngertiin aku?, bisa gak ngerti perasaan perempuan? Haah??, dari awal kamu tuh merasa palling benar, kerjanya marah-marah sama aku. Hanya sama aku. Setiap ada apa-apa, aku,,, semuannya aku. Ejekan kamu tuh gak berbobot tau gak??? aku benci sama kamu” kataku menangis. Dada ini terasa sesak dan bergemuruh. Ia diam menatapku lalu tersenyum. Tangannya mulai merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sossis.
“jangan pernah tawarkan aku sossis itu lagi kepadaku”
“heh, siapa juga yang mau menawarkannya untukmu” katanya membuka bungkus sossis itu lalu memakannya. Benar-benar kelewatan, ia tersenyum. “kamu yang tak pernah merasa” katanya. Aku menatapnya. Apa maksudnnya berkata seperti itu? “sudah lupakan, hhh.. aku minta maaf, hhh,, kita ini sudah hampir berpisah kenapa harus bermusuhan seperti ini,, setidaknya tinggalkan kisah yang baik sebagai kenangan bukan?.” katanya. Perlahan tangannya mengusap pipiku yang basah. “eh,, maaf” ucapnya menjauhkan tangannya dari wajahku. “lebih baik air mata kamu itu di hapus. Malu di lihat orang” katanya tersenyum. Ada apa dengan dia? Kenapa sifatnyaberubah-ubah. Ku usap air mataku.
Ia tersenyum “kamu sudah membuka kado itu?” tanyanya. Aku menggeleng. “aku harap isinya gak seperti yang ku bayangkan” katanya. Memang ada apa? “ aku sudah membuka bingkisan itu, dan tebak apa isinya?, yap,,, sossis,,,” ia menyengir “aku bisa bayangkan gimana perasaan kamu bila membuka kado itu jika isinya memang sama dengan kado king ku. “kamu benci sossis kan?” tebaknya.
Aku buru-buru mengeluarkan kado queen itu dan memberikannya padanya “kau tau ambillah unntukmu” kataku. Ia kaget
“ini untukmu, dan aku tidak berhak membuka atau memilikinya. Dan siapa tau isinya bukan sossis gimana?”
aku menarik lagi kado itu lalu beranjak pergi.
“heyy,, kamu sudah memaafkan aku kan?” tanyanya mengikutiku. Aku memberhentikan langkahku dan berbalik menatapnya. “satu yang harus kamu tau, perkenalan 10 hari itu tidak menjamin kamu mengetahui semua sifat dan karakter seseorang. Aku tidak seperti yang kamu fikir.”
“ayo cepat dek, ferinya mau berangkat.” kata abk membawa tasku kedalam feri.
“iya bang” kataku meninggalkan dia. Apa maksudnya dia tak seperti yang aku duga?.
“heyy,, maafkan aku” katanya di tepian dermaga saat feri itu mulai menjauh dari dermaga. “Fahira..!! im Sorry” katannya hampir berteriak “please forgive me!!” teriaknya. Mengapa perasaanku berubah tak karuan saat ia menyebut namaku. Perlahan aku mengangguk.”maaf fahira !!” teriaknya masih meminta maaf,, hingga feri ini semakin jauh membawaku. Kulihat ia berdiri seorang dengan lambaian tangannya dan senyumnya yang ternyata mempesona itu.
@@@
Apa sebenarnya isi kado ini. Cepat-cepat ku buka.sebuah kalung dan surat serta sossis?. Apa seperti ini bentuk kado untuk queen?. Aneh.
Fahira,,,
maaf sebelumnya, mungkin kamu jengkel saat tau kamu dipillih sebagai queen ku di pernikahan kak Wulan dan kak galih, dan mungkin kamu marah setelah tau aku yang punya ide ini. Aku tau sejak seminggu terakhir kita selalu cekcok dan kamu tidak suka denganku, yang mungkin karena sikapku yang berlebihan sama kamu. Sebenarnya aku tak tau apa sebabnya aku sampai seperti itu padamu, aku rasanya selalu ingin dekat dan berurusan dengan kamu,, ya meskipun kadang harus dengan berbagai cara yang salah. Hehe.. :D. Maafin aku, sebenarnya aku yang minta kak wulan memilihmu sebagai queen, aku hanya ingin aku mempunyai kenangan manis denganmu bukan kenangan masam manis perkelahian kita. Tapi sumpah aku orangnya tak seperti kamu fikir,, aku bukan lah pemarah dan cowok egois,, semua aku lakukan karena reflek agar aku bisa bersama dan dekat dengan kamu. Huuhh,, sebentar lagi waktu berakhir dengan perpisahan yang aku sendiri tak tau mengatasinya nanti... jambi.. cukup jauh ditempuh untuk sebuah kunjungan setiap hari,, aku pasti merindukanmu.. :)
eh,, sossis nya di coba ya?, kamu rasa dulu baru berkomentar,, tak seburuk yang kamu fikir. Dan kalung ini kalau boleh aku pinta kamu memakainya, tapii bila tidak mau ya,, tak apalah,, pakailah bila kamu rindu aku. Hahaha,, mungkin kamu gak akan pernahh merindukan cowok menyebalkan seperti aku..
aku pasti akan merinukan saat bersama itu saat di batam. Hmm,,, fahira aku suka kamu,, eh keceplosan.. forget it,, please jangan marah. Suatu hari nanti ku harap kita akan bertemu lagi. Meskipun mungkin kamu gak mau. Hehehe.... ;P
ini nomor aku bila kamu kangen sama suara aku yang keren ini. 081994826242. sms aja,, biar aku yang telpon.
Jangan mewek lagi.
Badai Utara
aduh,, membaca surat itu membuat jantungku beretak tak karuan, ada apa ini,, uhhh,, jangan bilang aku jatuh cinta sama badai,, aku kan benci sama dia. Kulihat kalung dengan gantungan bergambar merpati itu. Rindu,,,? Ihh,, siapa juga yang bakal rindu sama dia. Nih lagi Sossis,, sudah ku bilang jangan tawari aku sossis lagi,,,. Tapi coba dulu deh. Perlahan ku buka sossis itu lalu dengan enggan ku makan sedikit. Ehmm,, euuu... hueeek...
@@@
“fahira, kekantin yuk?” ajak melisa saat istirahat.
Aku menggeleng. “gak ah, aku mau duduk di sini aja” kataku “lagiann aku masih kenyang”
“masihh kenyang kayak gimana wong sossis itu masih kamu makan dari tadi dan ini yang ke 3 kalinya kamu makan sossis”
“bentar lagi kenyang juga kok”kataku tersenyum-senyum”
“yah, nanti aja deh?”
“kenapa? pak mukhlis gak masuk juga hari ini jadi,,, gak perlu takut telat masuk”
“gak ah,, nanti aja, mumpung lagi rame disini. Jadi ngumpul di sini aja”
“hmm,, ya udah,,” kataku menghabiskan sossis terakhirku. Euuu,, kok aku merasa mual.. ke wc dulu takut-takut kelepasan muntah di sini. “huuue..”
“fahira?, kamu kenapa?”tanya melisa khawatir
“perut aku terasa mual, aku ke wc dulu ya?” kataku berdiri
“Fahira..” panggil seseorang. Siapa lagi yang manggil itu. Udah tau aku kedesak kayak gini. Aduuuhhh tahan fahiraa. Ku tutup mulutku dengan tangan.
“nanti aja..” kataku mulai melangkah. Tapi... astaga,, orang itu !. Aku pasti sedang sakit!. “bbadaii?” kepalaku pusing. Aku pasti berhalusinasi melihat sosok pria tampan dan keren berdiri di depanku dan mirip sekali dengan badai dengan sebuah gitar di tangannya. Hhh,, Apa karena aku kebanyakan makan sossis??.
laki-laki itu tersenyum, lalu memetik dawai gitarnya pelan. Ia menatapku dengan perasaan takjub. “This song for u... please listen n hear with ur feeling”.
Ajari aku tuk bisa, menjadi yang engkau cinta
agarku bisa memiliki rasa yang luar biasa
untukku dan untukmu
ku harap engkau mengerti akan semua yang ku pinta
karena kau cahaya hidupku, malamku,
tuk terangi jalanku yang berliku
hanya engkau yang bisa, hanya engkau yang tau
hanya engkau yang mengerti, semua inginku
mungkinkah semua akan terjadi pada diriku
hanya engkau yang tauu...
ajari aku tuk bisa, mencintaimu....
Lagu akhir itu di iringi dengan suara riuh tepuk tangan orang-orang yang melihat kejadian itu, sementara laki-laki itu tersenyum senang. Dan aku tercengang, sumpah baru pertama ini aku di perlakukan seperti ini, jantungku berdetak tak karuan,,, apa aku sedang bermimpi?. Benar aku bermimpi kerena penglihatanku kian memudar dan semakin gelap. Kepalaku begitu pusing. Dan ....
“fahira !!” teriak laki-laki itu menghampiriku dan menopangku. “ayo duduk dulu” katanya membawaku duduk di tangga. Di berikannya sebotol aqua untuk ku minum.
“fahira, tuh kan, ini pasti gara-gara kebanyakan makan sossis” kata melisa khawatir
“badai!!, kamu badai?” tanyaku ragu.
“iya aku badai”
aku kaget, buru-buru aku menghindar darinya. “badai ...!!!” ngapain kamu kesini?!!!” kataku sinis.
“ya, kenapa??. emang gak boleh ya??, akukan punya hak,, kaki yang punya aku.” katanya.
“ya, tapi gak kekampus aku?, apa lagi pake nyanyi segala, lebay tau gak??,, ini bukan negara india ataupun film-film romantis”
“ihh,, kok sewot,, “ ledek badai “ kalo kamu gak suka ya sudah, aku gak nyanyi untuk kamu kok,, aku nyanyi untuk dia” katanya melirik melisa.
Apa???
“akuu??”tanya melisa bingung bercampur malu. Ihh,, apa-apaan si badai.
“menurut kamu apa yang tadi itu lebay ya?” tanyanya pada melisa.
“nggak kok,, bagus malah, romantiss,, aku suka” kata melisa senang.
“tuh kan,, hanya cewek manis yang mengerti apa itu romantis,,,” katanya menatapku.
“terserah,,,!!, aku gak peduli sama kamu, dan jangan pernah bawa nama aku untuk membuat malu di kampus ini. Ini kampus aku tau,”
“kampus kamu?” tanyanya “ ini kampus aku juga”
“ap kamu bilang?, eh, jangan aneh-aneh ya?,,”
“aku memang mahasiswa universitas ini”jawabnya serius. Dia ini pasti sudah gila..
“benarkah?, kok aku baru lihat ya?”
“mahasiswa baru” jawabnya tersenyum.
“terserah, aku gak mau urus atau tau sekalipun mengingat tentang kamu,, nikmati aja keromantisan itu sama kekasih baru kamu si melisa” kataku meninggalkannya. Huuh,, aku kesal sekali,, bisa-bisanya di mengatakan lagu tadi untuk melisa cewek yang baru pertama kali ia kenal,,
“heeh,, tunggu,, “ panggilnya mendekatiku.
“apa lagi?” kataku sewot.
”apa hmm kamu hamil??”tanyanya berbisik di sampingku. matanya menatap ke arah perutku. Apa di bilangggg????!!!
“plakkk” bunyi tamparan itu ke wajahnya “kamu kira kau cewekk apaan??” kataku marah, mataku mulai memerah ingin menangis. “kamu itu gak pernah berubah ya?? kamu memang benar,,, tak seperti yang aku bayangkan!!”kataku menangis meninggalkannya.
“heeyyy,, aku cuma bercanda,, aku melihat perubahan sekarang!!, aku bilang begitu karena kamu semakin cantik sekarang!!” triaknya dari jauh.
“kasih rayuan gombalmu itu ke orang lain,,!! aku gak butuh. Jauhi aku dan jangan sok-sok ingat tentang aku. Asal kamu tau aku gak pernah sedikitpun peduli ataupun ingat sama kamu apalagi berfikir aku merindukanmu!!” kataku melanjutkan langkahku.
“lalu kenapa kalung itu masih melingkar di leher kamu????” katanya. Langkahku terhenti... dia pasti sudah melihat kalung pemberiannya itu. “kenapa harus berbohong tentang perasaaanmu??” katanya menghampiriku “kenapa harus ada marah-marah dan rasa benci??” tanyanya lagi. Perasanku kian tak karuan,, ohh tuhann,,, ada apa dengan hati dan jantungku.
“kamu yang mulai!!, kamu yang mulai pertemuan dan perkenalan kita dengan amarah amarahmu dan sikapmu yang menjengkelkan itu!!,”kataku lirih..
“aku sudah jelaskan semua!, itu karena aku tak tau berbuat dan bersikap seperti apa padamu.. itu semua aku lakukan agar aku bisa berurusan dan dekat dengan kamu”
“hhh,, aku takkan percaya lagi denganmu!!” kataku meninggalkannya. Tapi ia menarik tanganku.
“lalu apa yang bisa membuatmu percaya kepadaku??,, apa kedatanganku kesini tak bisa membuatmu percaya bahwa aku benar-benar serius untuk kamu?, apa kepindahan aku ke universitas ini tak membuatmu yakin?, apa lagu yang kunyanyikan tadi tak membuatmu tersentuh dan merasakan apa yang aku rasakan?” tanyanya bertubi. Aku menangis melihat matanya yang mulai berkaca-kaca.
“lepaskan aku ..” kataku lirih
ia menggeleng “ aku kira kedatanganku kesini di sambut hangat olehmu,, oleh senyum manismu, apalagi ketika aku menyanyikan lagu itu untukmu dan saat kamu mendengar kabar kepindahanku ke kota ini,,. Setelah kamu tau semua kebenaran dari surat itu. tapi apa?,, kamu tetap sinis dan benci sama aku,,, kamu tau,, tiap hari aku menunggu sebuah nomor baru memiscall atau meng SMS aku yang mengatakan itu nomor kamu,,, tapi gak pernah,, selama setengah tahun aku menunggu hal yang sebenarnya ak pernah dilakukan.... aku kesini, pindah kekota ini kamu tau karena apa??. karena aku rindu sama kamu, aku kangen sama kamu,,! Tapi kamu gak pernah !, bahkan mungkin gak pernah sedikitpun ingat aku. Hhh,, aku memang laki-laki bodoh,, bersikap baik dan selayaknya pria sejati di depan orang yang di cintainya saja tidak tau,, bahkan tak bisa membuat simpati ataupun membuka perasaan nya. Ternyata selama ini aku hanya mengganggu saja, mengganggu dan mengusik orang yang sebenarnya ingin ku jaga dan tentramkan hatinya. Hingga harus berkali-kali membuatnya menangis karena ku” katanya haru. Aku menangis, di usapnya air mataku... “ aku minta maaf Fahira, semua aku lakukan karena aku suka dan sayang sama kamu, aku benar-benar cinta kamu. Tapi ... . jangan sedih, aku akan tinggalkan kamu saat ini juga” katanya meninggalkanku... aku sempat melihat air mata itu, air mata yang menetes di pipinya yang sengaja ia tutup dengan sapuan tangannya.
Aku benar-benar kelewatan,, aku begitu jahat,,, kenapa aku begitu munafik jadi orang, kenapa aku harus berbohong tentang perasaanku, kenapa aku tak mau mengerti perasaannnya. Aku egoiss,, ya aku egoiss,, aku benci dengan sikapku sendiri... aku benar-benar salah,, lalu, aku harus bagaimana?? tuhann,, tolong aku... kali ini perasaan ini semakin tak menentu, galau, bimbang, resah, perih, dan sesal bercampur aduk menjadi satu. Kulihat sosok badai melangkah kian jauh. Tubuh kekar dengan postur tubuh tinggi itu semakin mengecil dan hilang di ujung persimpangan..
“apa yang kamu lakukan? Hah???, kau akan menyesal kehilangan lelaki seperti ia,, laki-laki yang benar-benar mencintaimu,, aku tak pernah melihat seseorang yang begitu kuatnya mengejar cinta sejatinya sampai begini, ayo kejar dia fahira,, jangan sampai kau menyesal” kata melisa.
Melisa benar,, “badaaaiii !!!” teriakku mengejarnya.. jangan sampai ia meninggalkanku kembali ke batam,,, aku tak mau ia tinggalkan begitu saja,, dia harus tau apa yang terjadi beberapa bulan terakhir ini,,, tak ku pedulikan tatapan orang-orang terhadapku, ataupun kakiku yang terasa sakit. Aku hanya tak mau badai pergi. Kulihat sosok badai yang berjalan di tepian jalan menuju gerbang kampus. Sepertinya ia menghentikan sebuah taksi. “badaii !!!” teriakku. Hingga ia menoleh. Dan kaget melihatku.
“fahira” katanya dengan mata yang basah
“maafkan aku” kataku menangis di hadapannya “tolong jangan pergi, kamu harus tau beberapa hal yang tak pernah kamu tau,, kamu harus tau apa yang seharusnya kamu tau” kataku lirih.
“kalung pemberianmu itu memang aku pakai,,itu karena kamu yang pinta,, itu karena aku rindu sama kamu dan itu yang membantu, setiap malam aku memiscal kamu dengan nomor pribadi karena aku kangen sama kamu,, yang menelpon tanggal 15 oktober jam 1 malam itu aku,, itu karena aku sakit dan aku hanya ingin mendengar suara kamu, itu karena aku mimpi buruk tentng kamu,, aku memang egois, aku memang munafik dan jual mahal,, itu semua karena aku berfikir kamu akan sebentar sja melupakan aku dan menemukan orang yang lain yang di rindukan,,, semua perkataan kasarku tak pernah aku inginkan terlontar dari bibir ini untukmu.aku benci sama kamu saat kamu selalu bicara ketus dan menyudutkan aku,, . aku cemburu saat kamu mengatakan lagu itu untuk melisa.. itu karena aku suka sama kamu.hanya aku terlalu egois dengan perasaanku sendiri,, aku minta maaf badai,, aku minta maaf,,aku menyembunyiakn perasaanku selama ini sama kamu. Aku minta maaf,,”kataku lirih.
Badai mengusap air mataku,, “ssst,, udah,, semua sudah jelas bagi aku,, jangan lagi mengeluarkan airmata karena aku,,. Aku gak mau kamu sedih kayak gini.Aku maafin kamu” katanya
aku menggeleng “kamu harus tau, kalau karena kamu aku suka Sossis,, “
ia menatapku,, lalu tertawa...
“kenapa tertawa?” tanyaku mewek.
“pantasan gak cungkring lagi”
“benar-benar gak berubah..!” kataku kesal
“hehe,,, cungkring gak cungkring gak ada yang beda, kamu tetap jadi penawan hati aku” katanya. Aku tersenyum malu “tuh kan, makin tertawan hati aku karena senyuman itu”
“dasar tukang gombal,,,”
“nggak,, aku serius,, kamu lebih manis kalau tersenyum di banding mewek terus,, apa lagi tu kalau pake nangis, jelek banget kayak anak sd minta di beliin permen”
“kan,, badaaaii”
“hehehe,,, kidding fahira sayang, biar kamu tersenyum dan gak mewek terus,, lagian aku serba salah jadinya,, di puji di bilang gombal, di bawa bercanda marah”
“jadi apa adanya aja,, “ kataku tersenyum,,, badai tersenyum.
“ya udah,, kamu maafin akukan?” tanyanya. Aku mengangguk “kita sama-sama suka kan”tayanya lagi, aku mengangguk. “kita pacaran hari ini” putusnya..
“hah,, nggak ah”
“loh kenapa?”tanyanya bingung.
“sini kubisiki” ia mendekat “aku belum mutusi pacar aku yang di fakultas hukum dan fakultas ekonomi”
“apa???” sontaknya kaget. Aku tertawa.. dia fikir dia saja yang bisa just kidding-just kiddingan, aku juga bisa.
“hahahaha,, just kidding,,”
“kamu serius kan ??”
“ya iyalah,,, lagian mana ada yang mau sama aku yang kata kamu cungkring ini”
“tapi kamu itu cungkring-cungkring cantik, apa lagi sejak sering makan sossis, lebih berisi,, ya makin banyaklah yang suka sama kamu”
“benarkah??”tanyaku senang. Sementara ia berubah lesu “pasti pacarku bangga sekali punya pacar manis dan cantik kayak aku” kataku senang “iya kan sayang?”
“hah??? :)”
“iya kan kamu bangga?” tanyaku lagi
“ya, aku bangga, dan aku gak akan pernah membuatnya tersakiti karena ku hingga membuatnyaingin jauh dan pergi dariku”
“janji?”
“janji!!” katanya mantap mengaitkan kelingkingnya pada kelingkingku.
Aku tersenyum bahagia bersamanya,, akhirnya pertengkaran dan cerita masam manis telah matang menjadi kisah manis antara aku dan badai... lelaki dengan tinggi 179 cm debgan warna kulit khasnya yang sawo matang dan lesung pipi yang tampak saat tersenyum itu. Laki-laki yang begitu gentleman dalam mengejar cintanya,, lelaki yang cool, lucu, pengertian, ramah.. dia campuran dari semua kakak-kakak tingkat favoritku (tapi gak playboy loh) ya, karena aku adalah cinta pertama di kehidupan barunya (dulu pernah patah hati di kehidupan lama saat orang yang di cintainya menikah dengan teman sepermainannya semasa kecil, kasian ya). Tapi, tak mengapa, aku akan membuatnya bahagia bersamaku dan takkan membuatnya tersakiti seperti yang dulu..
“heeeeyyh,, nyeritain aku ya?”
“nggak kokk,, cuma cerita tentang kucing peliharaan aku”
hehe :D
Selesai
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar